Sunday 28 February 2016

Mnemonic, Teknik Memudahkan Ingatan...

Mnemonic, Teknik Memudahkan Ingatan...

Teknik mnemonic sudah dikenal sejak zaman Yunani dan Romawi
kuno dan masih digunakan hingga sekarang. Beberapa kalangan
yang menggunakan teknik mnemonic misalnya, ahli pemasaran,
pengacara perusahaan, bahkan juga pelajar. Apakah mnemonic
itu ?

Pada intinya, mnemonic adalah teknik untuk memudahkan
mengingat sesuatu. Secara lebih khusus, mnemonic berarti
rumusan atau ungkapan untuk membantu mengingat-ingat sesuatu
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dan menurut Stine, mnemonic
adalah kemampuan otak untuk menghubungkan kata-kata, ide, dan
khayalan.

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa mnemonic
adalah teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu yang
dilakukan dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau
menghubungkan kata, ide, dan khayalan. Dengan kata lain
mnemonic berarti teknik untuk mendayagunakan daya ingat dengan
cara-cara tertentu.

Adapun manfaat penggunaan mnemonic, karena memudahkan
mengingat, tentunya juga akan memudahkan belajar. Hambatan
belajar akan hilang. Ini akan membangkitkan motivasi siswa
untuk lebih giat belajar, sehingga akhirnya dapat mencapai
hasil belajar yang optimal.

Jadi, capaian akhir penggunaan teknik mnemonic dalam
pembelajaran adalah hasil belajar optimal dengan cara yang
cepat dan mudah. Karena itu, teknik ini perlu diberikan kepada
siswa.


@@@ Mnemonics, Cara Cepat Menghafal...

Merupakan salah satu strategi belajar dalam rumpun elaborasi
atau organisasi karena mnemonics membentuk suatu kategori
khusus. Pada dasarnya, mnemonics berhubungan dengan strategi-
strategi untuk membantu ingatan dengan membantu membentuk
asosiasi yang secara ilmiah tidak ada. Suatu mnemonics
membantu untuk mengorganisasikan informasi yang mencapai
memori kerja dalam pola yang dikenal sedemikian rupa sehingga
informasi tersebut lebih dengan mudah dicocokkan dengan pola
skema di memori jangka panjang.

Pada intinya, mnemonic adalah teknik untuk memudahkan
mengingat sesuatu. Secara lebih khusus, mnemonic berarti
rumusan atau ungkapan untuk membantu mengingat-ingat sesuatu
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dan menurut Stine, mnemonic
adalah kemampuan otak untuk menghubungkan kata-kata, ide, dan
khayalan.

Pengenalan pola merupakan suatu bagian penting dalam
menghubungkan informasi ke dalam memori jangka panjang.
Meskipun Anda mungkin tidak pernah memproses informasi seperti
itu, Anda kemungkinan besar telah menggunakan beberapa jenis
mnemonics yang berbeda dalam kehidupan. Beberapa contoh
strategi belajar dengan mnemonics adalah sebagai berikut,

1@ Chunking atau Pemotongan...

Kapasitas memori otak seseorang sangatlah terbatas apabila
orang tersebut mempelajari suatu kalimat atau deretan angka
yang panjang. Sulit bagi kebanyakan orang untuk menghafal
deretan angka yang digunakan untuk nomor rekening bank atau
nomor handphone. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi
agar nomor tersebut dapat dengan mudah dihafal dan diingat
yaitu dengan melakukan pemotongan pada deretan angka yang
panjang (lebih dari 10 digit). Sebagai contoh, seseorang akan
dengan mudah mengingat nomor handphone yang telah dibagi
menjadi dua potong deret angka yaitu 085648-214225 daripada
harus menghafal deret angka yang panjang 085648214225. Begitu
juga dengan kalimat yang panjang, diperlukan pemotongan agar
kalimat lebih pendek dan mudah diingat.

2@ Akronim...

Akronim membantu memori dengan membuat hubungan antara
informasi baru dan informasi yang telah dikenal. Misalnya
ketika menghafal 7 warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu, maka kebanyakan orang akan cepat
lupa karena keterbatasan memori pada otak. Tetapi apabila
menggunakan akronim dengan mengingat huruf pertama dari tiap
kata tersebut dalam suatu deretan kata. Tujuh warna pelangi
dapat diakronimkan menjadi MeJiKuHiBiNiU. Contoh lain ketika
mencoba menghafal 7 besaran pokok yaitu panjang, waktu,
intensitas cahaya, suhu, kuat arus, massa, dan jumlah zat akan
lebih mudah diingat dengan diakronimkan menjadi PWISuKaMaJu.

3@ Link Word (Kata Berkait)...

Metode kata berkait diciptakan oleh Richard Atkinson (1975)
sebagai suatu mnemonics untuk belajar kosa kata bahasa asing.
Metode ini menciptakan gambaran mental yang mengkaitkan suatu
kata yang dikenal siswa dengan kata asing yang belum dikenal
siswa.

4@ Rhymes and Songs...

Banyak orang yang jauh lebih jago menghafal lirik lagu
dibandingkan pelajaran, maka dalam menghafal sesuatu, metode
ini cocok untuk digunakan. Misalnya dalam mengingat nama-nama
hari atau alfabet waktu kecil, kita diajarkan menghafalnya
dengan lagu. Nah, itu adalah contoh dari metode mnemonic
rhymes and songs.

5@ Link System...

Teknik ini digunakan dalam menghafal daftar. Kita bisa mencoba
menggunakan mnemonic link system. Misalnya kita perlu
menghafal daftar yang di dalamnya terdiri dari, " anjing,
amplop, angka 13, benang, dan jendela. Kita bisa membuat
sebuah cerita, seekor anjing mengirim amplop ke rumah nomor 13
yang isinya benang lewat jendela.


@@@ Teknik-Teknik Mnemonic...

Ada beberapa teknik mnemonic. Salah satunya adalah metode
berkait. Metode ini bekerja berdasarkan asumsi bahwa pikiran
tidak berfokus pada satu hal. Pikiran selalu berlompatan. Jika
satu pikiran muncul, maka akan disusul pikiran lain. Dengan
mengaitkan pikiran-pikiran itu, akses menjadi mudah.

Untuk pembelajaran, cara penggunaan mnemonic sebagai berikut,
(1) Siapkan fakta atau kata kunci dari materi pelajaran yang
harus diingat, (2) kaitkan kata-kata tersebut antara satu
dengan yang lain, (3) buat visualisasi (khayalan) di dalam
pikiran, (4) panggil ulang kata-kata tersebut.

Misalnya siswa harus mengingat 10 kata kunci berikut, " Rusia,
Amerika, Gajah, Pelawak, Api, Taj Mahal, Mesir, Hitam,
Matahari, Laut (diadopsi dari Kapadia, 2003:56-57 dengan
penyesuaian). Kata-kata itu kemudian dikaitkan dengan teknik
mnemonic.

Contoh kaitan mnemonic, " Rusia berperang melawan Amerika dan
mengubah Amerika menjadi seekor gajah. Gajah itu dinaiki
seorang pelawak yang pergi ke Indonesia untuk menonton API
(Akademi Pelawak TPI). Pelawak itu kemudian mengajak peserta
API ke India untuk menyaksikan Taj Mahal. Dari India, mereka
melanjutkan perjalanan ke Mesir untuk menyaksikan piramida.
Di Mesir, mereka bertemu orang-orang yang berkulit hitam.
Mereka heran dan bertanya mengapa orang-orang itu berkulit
hitam, yang dijawab bahwa mereka terbakar matahari. Mendengar
jawaban itu mereka kaget dan jatuh ke laut."

Dari contoh kaitan mnemonic di atas terlihat bahwa pikiran
(ide) satu saling berkait dengan pikiran yang kedua dan
seterusnya. Satu pikiran diikat oleh pikiran berikutnya
seperti rantai. Jika kita mengingat satu pikiran, maka pikiran
lainnya akan mengikutinya secara otomatis. Kaitan yang
tersusun menyerupai sebuah cerita itu semakin memudahkan siswa
mengingat keseluruhan kata, karena kata-kata yang semula
seperti tidak saling berhubungan kini semuanya tampak logis
dan saling terkait.

Visualisasi dalam mnemonic dilakukan, misalnya dengan membuat
gambaran mental tentang seekor gajah yang dinaiki lima orang
pelawak. Di atas kepala mereka tampak matahari bersinar terang
dan membakar tubuh orang-orang berkulit hitam. Atau
visualisasi yang lebih aneh agar hasilnya maksimal. Revisi
dilakukan dengan memanggil ulang kata-kata kunci di atas.
Penggunaan teknik mnemonic ini mendukung program pembelajaran
yang menarik sehingga perlu dipraktikkan di kelas.

" Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku
aku bebas.” [Mohammad Hatta]


@@@ Keterampilan Metakognitif Membantu Siswa Belajar...

Metakognitif (metakognisi) adalah pengetahuan tentang
belajarnya diri sendiri (Flavell, 1985; Graner dan Alexander,
1989 dalam Nur, 2008). Dapat dikatakan bahwa keterampilan
metakognitif adalah keterampilan dimana seseorang tahu cara
belajar yang sesuai dengan dirinya. Contoh dari keterampilan
metakognitif sendiri adalah keterampilan berpikir dan
keterampilan belajar.

Sebelum siswa mampu menerapkan metakognisi untuk membantu
belajarnya, terlebih dahulu mereka diajarkan strategi-strategi
untuk menilai pemahaman mereka sendiri, menghitung berapa
waktu yang mereka perlukan untuk mempelajari sesuatu, dan
memilih rencana yang efektif untuk belajar atau memecahkan
masalah.

Misalnya, seorang siswa sedang membaca buku. Untuk memahami
ide pokok dalam 1 paragraf, siswa tersebut merasa kesulitan.
Akhirnya dia memutuskan untuk mengulangi membacanya lagi
dengan tempo yang lebih lambat. Atau beberapa siswa yang lain
memilih menggunakan strategi menggaris bawahi kata-kata yang
penting dalam 1 paragraf tersebut. Keterampilan mengatur diri
sendiri dalam gaya belajar yang sesuai dengan dirinya adalah
keterampilan metakognitif.

Menurut Zimmerman dan Schunk (1989, dalam Nur, 2008)
menyatakan bahwa metakognitif adalah belajar bagaimana cara
mengetahui ketika Anda tidak memahami sesuatu dan bagaimana
cara memperbaiki diri sendiri. Strategi metakognitif yang lain
adalah kemampuan untuk memprediksi apa yang cenderung akan
terjadi atau mengatakan mana yang dapat diterima oleh akal dan
mana yang tidak.

Gaya dan kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran
berbeda-beda. Hal ini dibutuhkan strategi efektif agar siswa
dapat memahami isi materi tersebut. Sebagian siswa berkembang
cukup memadai keterampilan-keterampilan metakognitifnya dan
sebagian siswa lain tidak berkembang. Mengajarkan strategi
metakognitif kepada siswa dapat membawa ke arah peningkatan
hasil belajar mereka secara nyata.

Perlu diperhatikan, sering kali seorang guru menyuruh siswa
untuk selalu giat belajar apalagi kalau mendekati UAS, tetapi
banyak guru yang lupa untuk mengajarkan bagaimana cara-cara
belajar yang efektif. Begitupun juga orang tua di rumah. Hal
ini dirasa akan menambah tekanan dan psikologis siswa
terganggu. Bagi anak yang sudah berkembang keterampilan
metakognitifnya memang itu bukan sebuah kendala, tetapi
bagaimana dengan siswa yang belum berkembang keterampilan
metakognitifnya ? Banyak siswa yang mendapat predikat
“nakal/bodoh/pemalas” dari gurunya gara-gara nilainya jelek.

Lebih jauh dari itu, guru tidak mengetahui betapa sulitnya
siswa tersebut memahami isi materi dan belum mengetahui cara-
cara belajar yang efektif. Dengan guru memberikan cara-cara
belajar yang efektif, siswa akan menerapkan cara efektif yang
mana yang sesuai dengan kemampuan dirinya dalam memahami isi
materi.

Sumber: Slavin, Robert E. 1997. Educational Psychology Theory
and Practice: Cognitive Theories of Learning Basic Conceps.
Allyn and Bacon.

Nur, M. 2008. Teori-Teori Pembelajaran Kognitif Cetakan 3.
Surabaya: PSMS Unesa.

No comments:

Post a Comment